Monday 6 April 2009

Novel Remaja | "After" - Francis Chalifour

Bunuh diri.

Itu adalah jawaban dari pertanyaan, "Apa penyebab ayahmu meninggal?" yang kerapkali ditanyakan orang-orang kepada Francis yang baru berusia 15 tahun.

After - Luc dan Aku
Francis Chalifour
Gramedia 2007
135 x 200 mm, 183 hlm
Rp 27,500

Saat itu, ayah Francis kehilangan pekerjaannya, tidak memiliki pekerjaan selama 4 tahun, merasa tidak berguna, sehingga akhirnya mengalami depresi yang berkepanjangan. Ayahnya pernah melakukan percobaan bunuh diri sekali, namun berhasil diselamatkan. Hingga detik itu, Francis tak pernah melepaskan pandangannya terhadap ayahnya. Saat Francis merasa kondisi ayahnya sudah membaik, ia memutuskan untuk ikut study tour ke New York. Namun, di sanalah ia mendapat kabar buruk tentang ayahnya.

Awalnya Francis merasa semua itu adalah kesalahannya, dan berjuta pertanyaan demi pertanyaan bermunculan di kepalanya. "Mungkin jika aku begini, atau begitu, ayah tidak akan meninggalkan kami..." Perasaan bersalah itu kemudian berubah menjadi murka dan kemudian menjadi kesedihan saat Francis merasa tak mampu menanggungnya lagi. Namun perlahan-lahan dengan bantuan konselor dan cinta dari orang-orang terdekatnya, akhirnya Francis mampu mengatasi kesedihannya dan mulai mengikhlaskan kepergian ayahnya.

Menjadi nominasi Governor General's Literary Awards 2005, buku ini mengisahkan runtutan peristiwa yang dialami keluarga yang ditinggalkan orang yang dicintai. Walaupun keseluruhan cerita berkesan suram, namun buku ini dapat dikatakan merupakan buku mengenai "harapan". (sumber)

Buku ini secara tidak langsung mengajarkan kita bahwa bunuh diri adalah egois, buruk dan tidak akan pernah menjadi solusi. Dan tentunya hanya akan menghasilkan sesuatu yang buruk pula untuk orang-orang yang kita cintai.

Membaca buku ini mengingatkan saya akan buku-buku remaja lainnya yang serupa, seperti "And Baby Makes Two", "Luna", "Looking for Alibrandi", dan ... ada satu buku lagi yang bagus, namun saya lupa judulnya, mengupas masalah date rape dan efek buruk secara psikologis yang timbul pada korbannya. Ini buku bagus, sayang saya lupa judulnya. Ada yang bisa bantu mengingatkan? Novel terjemahan. Kalau tidak salah, judul Indonesianya mirip-mirip "Ada Apa Dengan ...?" Namun saya lupa judul aslinya. :(

Buku-buku tersebut mengupas masalah-masalah yang dihadapi remaja dengan sudut pandang remaja itu sendiri, sehingga tidak berkesan menggurui.

Tidak hanya untuk remaja, yang sudah-melewati-masa-remaja DAN orangtua-yang-akan-memiliki-anak-remaja DAN orangtua-yang-memiliki-anak-remaja pun dianjurkan untuk membaca buku-buku ini. Bagus untuk membuka & melebarkan sudut pandang kita...

1 comment:

  1. Saya jadi ingat salah satu episode di Oprah yang membicarakan tentang perasaan anak-anak yang orang tuanya bercerai. Rata-rata mereka merasa bersalah atas perceraian orang tua mereka, seperti tokoh Francis.
    Tindakan negatif orang tua tampaknya sangat berdampak bagi psikologis anak-anak. So parents...be a good parents and raise your kids well.

    ReplyDelete

Related Posts with Thumbnails

Rekomendasi Kami