Tuesday 4 May 2010

Forgotten Bookmarks

Waaa... Saya baru menemukan satu website lucu!



Namanya Forgotten Bookmarks, pemilik website ini memiliki toko buku langka dan seringkali ia menemukan pembatas buku yang unik-unik dan aneh-aneh yang terselip di antara buku-buku tua yang ia beli.

Ternyata pembatas buku itu bisa menggunakan apa saja! Dari uang $100, kartu ucapan natal, surat, catatan resep masakan (yummy!), dan berbagai macam benda-benda lainnya didokumentasikan di website ini. Website yang benar-benar unik.

Saya sendiri, biasanya menggunakan kartu nama sebagai pembatas buku, hehehe...

Thursday 4 February 2010

Travel Story | Cerita Perjalanan Seorang Backpacker

Ada dua buku baru tentang traveling yang terbit!

Kedua penulisnya adalah backpacker handal Indonesia dan terkenal sebagai travel writer, sehingga mutu tulisannya sudah terjamin.

(1) "Selimut Debu", oleh Agustinus Wibowo
Agustinus Wibowo adalah kontributor tetap artikel Jalan-Jalan di Kompas, saat berusia duapuluhan ia memutuskan untuk berkeliling Asia Tengah seorang diri. Jujur saya belum baca buku ini, tapi saya suka membaca cerita perjalanannya di Kompas dan terinspirasi untuk memulai cerita jalan-jalan saya sendiri di usia dini (hehe~!).

Berikut ini adalah cover story buku "Selimut Debu":
published : January 2010 by PT Gramedia Pustaka Utama
details : Paperback, 468 pages
isbn13 : 9789792252859
Pada tahun 2006, Agustinus mulai melintasi perbatasan antar negara menuju Afghanistan, dan selama dua tahun ia menetap di Kabul sebagai fotografer jurnalis---catatannya di buku ini adalah hasil perenungan yang memakan waktu tak singkat.

Selimut Debu akan membawa Anda berkeliling "negeri mimpi"---yang biasa dihadirkan lewat gambaran reruntuhan, korban ranjau, atau anak jalanan mengemis di jalan umum---sambil menapaki jejak kaki Agustinus yang telah lama hilang ditiup angin gurun, namun tetap membekas dalam memori. Anda akan sibuk naik-turun truk, mendaki gunung dan menuruni lembah, meminum teh dengan cara Persia, mencari sisa-sisa kejayaan negara yang habis dikikis oleh perang dan perebutan kekuasaan, sekaligus menyingkap cadar hitam yang menyelubungi kecantikan "Tanah Bangsa Afghan" dan onggokan debu yang menyelimuti bumi mereka. Bulir demi bulir debu akan membuka mata Anda pada prosesi kehidupan di tanah magis yang berabad-abad ditelantarkan, dijajah, dilupakan---sampai akhirnya ditemukan kembali.

"As a backpacker, Agustinus has taken several routes in his journey which other travelers would have most likely avoided."
---The Jakarta Post

"Agustinus tak ingin hanya menjadi penonton isi dunia. Ia mau terlibat sepenuhnya dalam perjalanan itu. Ia tak sekadar melihat pemandangan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga mengenal budaya dan berinteraksi dengan masyarakat setempat."
---Kompas

(2) "The Naked Traveler 2", oleh Trinity
Trinity adalah salah satu pelopor penulis buku catatan perjalanan backpacker Indonesia. Ini adalah bukunya yang kedua setelah "The Naked Traveler" yang berawal dari blognya (yang sempat di-banned karena mengandung unsur kata "naked", padahal cerita-ceritanyanya tidak ada vulgar-vulgarnya). Kisah perjalanannya ia paparkan dengan ringan dan jujur, sehingga banyak backpacker-backpacker baru yang muncul karena terinspirasi oleh ceritanya.

Berikut ini adalah cover story buku "The Naked Traveler 2":
published : January 2010 by B First
details : Paperback
Selama ini, tulisan perjalanan di media kebanyakan isinya tentang yang indah-indah saja. Seperti brosur yang menggunakan kalimat yang berbunga-bunga dan foto-foto hasil rekayasa digital agar pembaca tergerak untuk mengunjungi suatu tempat. Padahal traveling tidak selalu enak dan nyaman. Suatu tempat tidak selalu indah dan bagus. Kenangan perjalanan yang paling Trinity ingat pun bukanlah tentang keindahan arsitektur suatu bangunan atau putihnya pasir pantai, tapi pesawat yang delay atau orang lokal yang tidak ramah. Pengalaman (yang sering tidak terduga) saat melakukan perjalanan adalah jauh lebih berwarna. Seperti kata pepatah: it’s not the destination, but the journey.

Like climbing to the top of the hill to gaze down on the view I love to get a different picture, a different perspective, looking at the world through someone else’s eyes always adds another flavour to our travels. I fell in love with Indonesia on my first trip through South-East Asia way back in 1972 and now I can get a glimpse of the world through Trinity’s Indonesian eyes. I may have been to many of these places before, but The Naked Traveler takes me there by a whole new route.
-- Tony Wheeler, pendiri Lonely Planet, penerbitan buku perjalanan terbesar di dunia

Seorang penulis – seperti juga seorang jurufoto – haruslah terlebih dulu seorang pengamat yang baik. Seorang yang memiliki kamera, bisa saja menjepret seribu foto ketika baru tiba di sebuah tempat yang baru dikunjunginya. Tetapi, mungkin hanya ada satu-dua foto saja yang benar-benar unik dan menarik. Seorang pengelana harus mampu menyeleksi semua pengalaman baru yang diserapnya, dan kemudian menuliskannya secara menarik. Perucha berhasil sekaligus menjadi pengamat dan penulis yang baik. Saya menikmati tulisan-tulisannya tentang kunjungan ke berbagai tempat.
-- Bondan Winarno, penulis, wartawan, dan pendiri komunitas wisata boga Jalansutra
Happy reading! :)

Thursday 3 December 2009

Novel Remaja | "The Alchemist : The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel" - Michael Scott

Buku ini sudah lama tertumpuk di rak buku saya, sampai akhirnya baru saya selesai baca dua bulan yang lalu (dan baru saat ini saya buat resensi novelnya!)

Pertama kali saya tertarik membaca buku ini adalah karena rekomendasi sepupu saya, ia menjelaskan dengan penuh semangat tentang betapa menariknya buku ini. Alasan utama mengapa buku ini harus dibaca adalah karena novel fiksi ini dibuat dengan menggabungkan berbagai macam tokoh yang benar-benar nyata di dunia dan tokoh- tokoh yang ada dalam mitos-mitos dunia. Sehingga pada titik tertentu kita akan bertanya sendiri, "Sebenarnya mitos-mitos itu benar-benar nyata ngga ya?"

Buku The Alchemist (2007) adalah buku pertama dari enam seri The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel yang ditulis oleh Michael Scott, penulis berkebangsaan Irlandia. Walaupun novel ini memiliki judul yang serupa dengan novel karya Paulo Coelho, novel ini memiliki cerita yang benar-benar berbeda dengan The Alchemist karya Paulo Coelho yang cenderung lebih ke bacaan filsafat.
Sinopsis di belakang bukunya menjelaskan secara garis besar tentang isi buku ini:
Kebenaran: Nicholas Flamel, yang lahir di Paris pada tanggal 28 September 1330, dikenal sebagai Alchemyst termasyur di masanya. Ia berusaha menciptakan ramuan untuk hidup abadi, dan mengubah logam biasa menjadi emas murni. Menurut catatan, sang Alchemyst meninggal tahun 1418, tetapi ketika dibongkar ternyata makamnya kosong.

Legenda: Nicholas Flamel masih hidup karena ia berhasil menemukan ramuan untuk hidup abadi. Semua rahasianya ada dalam Buku Abraham the Mage. Jika jatuh ke tangan yang salah, buku itu dapat membawa petaka bagi umat manusia.

Terkadang, legenda merupakan kebenaran.

Cerita dalam buku dibuka dengan perkenalan dua tokoh utama, anak kembar berusia 15 tahun bernama Josh dan Sophie Newman, yang bekerja sampingan di sebuah toko buku dan kedai kopi kecil di San Francisco. Pemilik toko buku dan kedai kopi kecil itu adalah sepasang suami-istri yang sudah tua dan tampak sangat baik bernama Nick & Perry Fleming.

Kehidupan damai mereka mulai terusik saat seorang pria bertubuh kecil dengan rambut dikuncir kuda dan berjanggut hitam mendatangi toko buku milik Nick Fleming. Pria tersebut adalah John Dee, seorang ahli astronomi dan matematika, yang ternyata adalah rival Flemming dan berencana untuk merebut sebuah buku yang dimiliki Flemming dengan cara apapun, termasuk menculik istri Nick. Saat itulah Newman bersaudara pertama kali berkenalan dengan "sihir" dan salah satu tokoh mitologi yang ternyata benar-benar ada di dunia.

Cerita bergulir dengan seru sampai akhirnya mereka menemukan stau kenyataan baru, tak disangka-sangka, ternyata pemilik toko buku tempat Josh bekerja adalah Nicholas Fleming, sang alkemis yang telah berusia 600 tahun! Rahasia umur panjangnya adalah Buku Abraham sang Magus, harta yang dijaga oleh Nicholas selama berabad-abad. Buku inilah yang dicari dan diperebutkan oleh banyak pihak, dan menjadi objek utama dalam novel ini.

Berbagai makhluk mitologi muncul satu persatu, dari Scathach (tokoh legenda Irlandia yang ahli dalam peperangan), Hekate (dewi Yunani berkepala tiga), Witch of Endor, The MorrĂ­gan, hingga Bastet (dewa Mesir berkepala kucing), membuat alur cerita dalm novel ini semakin menarik.

Kehandalan Michael Scott dalam merajut cerita dengan tokoh-tokoh asli dan tokoh-tokoh mitologi ini didukung oleh pengetahuan Scott yang memiliki latar belakang sebagai ahli di bidang mitologi dan cerita rakyat, sehingga mitologi yang terdapat dalam buku ini dibahasnya dengan sangat menarik dan akurat.

Buku kedua dan ketiga dari seri ini sudah terbit dengan judul The Magician & The Sorceress, dan segera menyusul buku keempatnya, The Necromancer. Baru baca di wikipedia, ternyata hak cipta untuk pembuatan film yang diadaptasi dari novel pertama juga sudah dibeli oleh New Line Cinema, dan saat ini dalam tahap pre-production. Mari kita tunggu kabar selanjutnya! :)

+ + + + +

Gambar cover buku diambil dari wikipedia.

"The Alchemyst: The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel"
Penulis : Michael Scott
(versi Bahasa Indonesia)
Penerbit Matahati, Jakarta, Indonesia
ISBN 979-1141-22-3
504 halaman
2008
Related Posts with Thumbnails

Rekomendasi Kami