Thursday 26 February 2009

Novel | "The Boy in the Striped Pyjamas" - John Boyne

Merinding.

Itu kesan pertama saya setelah selesai membaca "The Boy in the Striped Pyjamas" (2006), karya John Boyne. A MUST-READ!!

"The Boy in the Striped Pyjamas" - John Boyne
sumber gambar : http://en.wikipedia.org/wiki/File:Theboyinthestripedpyjamas.jpg

Sebenarnya lebih baik saya tidak menuliskan resensi buku ini agar tidak merusak kejutan-kejutan yang dimiliki oleh buku ini. Namun untuk sekilas spoiler, saya akan berusaha memberikan resensi tanpa "merusak" kejutan tersebut. Hanya akan memberikan sedikit petunjuk-petunjuk untuk menebak tentang apakah cerita ini. Hehehe...


Ini adalah kisah seorang anak berusia 9 tahun bernama Bruno.

Suatu hari ia dan keluarganya diharuskan pindah ke tempat yang jauh dari tempat asalnya, Berlin, karena ayahnya diperintahkan oleh bosnya "the Fury" untuk bertugas di Out-With (begitu mereka menamakannya). Yang berarti ia harus meninggalkan sahabat-sahabatnya dan rencana-rencananya yang hebat. Apalagi ia sangat tidak menyukai tempat barunya yang menurutnya suram dan tidak menarik.

Pemandangan kamarnya pun membuatnya selalu merasa aneh dan tidak enak, mengarah ke sebuah tempat berpagar tinggi dengan tetangga-tetangga yang selalu terlihat muram. Sampai suatu ketika, ia bersahabat dengan seorang anak di seberang pagar bernama Shmuel, yang selalu menggunakan piyama dengan motif garis-garis.

Saat itulah, "petualangan" Bruno dimulai.


Tentang Buku Ini
(SPOILER ALERT)

Buku ini menceritakan sepotong kisah mengenai tragedi Holocaust dari sudut pandang seorang anak berusia 9 tahun. Sekilas mengingatkan saya akan gaya penulisan buku "To Kill A Mocking Bird" (1960) dan "The Curious Incident of the Dog in the Night-time" (2003).

Dengan demikian, buku ini pun dapat dijadikan acuan referensi para orangtua untuk menjelaskan tragedi Holocaust kepada anak-anak. Menurut pengarangnya, "I’ve written this book, it’s very different to anything I’ve done before. I think it may be a children’s book but I think adults might like it too." Oleh karena itu, saya memasukkan buku ini ke dalam genre childen literature sekaligus genre fiksi.

Buku yang ketebalannya termasuk tipis namun buku ini benar-benar buku yang sangat kuat dan mengesankan. Tak sampai 2 jam saya menghabiskan membaca buku ini, saking penasarannya tentang apa yang akan terjadi dan apa saja yang akan dilakukan Bruno di bab-bab selanjutnya.

Sekali lagi, SANGAT direkomendasikan!

Monday 23 February 2009

Novel | "The Pigeon" - Patrick Süskind

Terjemahan Indonesia, "Paranoid", terbitan Dastan Books (2007).


Resensi buku kali ini adalah salah satu karya fenomenal dari Patrick Süskind. "The Pigeon" (1988) adalah buah karyanya setelah novel pertamanya, "Perfume: The Story of a Murderer" (1985), yang juga telah sukses difilmkan.

Mengisahkan tentang seorang lelaki tua bernama Jonathan Noel yang memiliki masa lalu kelam, orangtuanya dibawa ke kamp konsentrasi nazi dan tak pernah kembali. Istrinya kabur dengan pria lain. Sehingga akhirnya ia mengasingkan diri dari masyarakat, menyewa apartemen kecil sebagai "gua"-nya, dan menikmati pekerjaan "remeh"-nya sebagai satpam sebuah bank. Dan sedapat mungkin ia menghindari interaksi dengan orang lain.

Berpuluh-puluh tahun ia menikmati rutinitasnya tanpa diganggu, hingga suatu saat muncul merpati di luar kamarnya dan merusak rutinitas yang dicintainya. Insiden merpati itu amat membuatnya shock sehingga akhirnya ia berhasil mengalahkan ketakutannya akan dunia dan mencoba untuk berinteraksi kembali dengan dunia luar.

Patrick Suskind begitu berhasilnya menggambarkan permainan perasaan psikologis karakter Jonathan Noel, sehingga saya yang membaca buku ini merasa begitu tertekan saat membacanya. Seakan-akan saya turut mengalami apa yang dirasakan Noel. Dan begitu semua insiden itu berlalu, tanpa saya sadari saya turut menghela nafas lega. Padahal setting-nya cuma sekitar sehari semalam!

Bacaan alternatif yang menarik, menurut saya. :)

Sunday 22 February 2009

Prolog

Never force yourself to read a book that you do not enjoy.

There are so many good books in the world,
it is foolish to waste time on one that does not give you pleasure.

-- Atwood H. Townsend, NYU Professor, chair of group that created Good Reading: A Helpful Guide for Serious Readers


sumber gambar : Flickr

Sedang mencari bahan bacaan yang menarik?
Anda datang ke tempat yang tepat! :)

Situs ini bukanlah situs resensi buku biasa.

Para penulis blog ini adalah pecinta buku. Kami menyukai buku & menikmati membaca halaman demi halaman, mengamati cover depan buku, membaca resensi buku, hingga mempelajari biografi dan latar belakang sang penulis, yang sedikit-banyak mendasari pikiran-pikiran mereka dalam menciptakan sebuah karya seni berupa buku.

Kami ingin membagi apa yang kami nikmati dan pelajari dari membaca sebuah buku. Kami akan mencoba untuk menjelaskan rasa, aroma, dan aura yang melingkupi buku tersebut. Menurut kami, "buku" memberi sudut pandang lain dalam memandang kehidupan. Dengan membaca buku, kita melihat dunia dari sudut pandang sang penulis. Buku membuka mata dan pikiran kita, mengantar kita ke tempat-tempat yang tak pernah kita datangi sebelumnya.

Rasanya sayang jika pengalaman-pengalaman yang telah kami dapat dari membaca buku tidak kami bagi kepada orang lain. Berangkat dari pemikiran tersebut, maka situs ini tercipta sebagai "taman bermain" dalam berbagi pengalaman dalam menikmati sebuah buku.

Kami berkomitmen untuk HANYA menulis resensi buku yang kami sukai, sehingga diharapkan rasa antusias kami terhadap buku tersebut dapat menular kepada para pembaca blog ini.

Bagi para pecinta buku, rasanya puas sekali apabila kita berhasil "mempengaruhi" orang lain hingga orang itu tertarik untuk membaca buku yang kita suka.

Semoga dapat membantu dalam memilih bacaan yang cocok untuk Anda. :)

+ + + + +

CATATAN KAKI.
Beberapa posting awal adalah sebagian dari tulisan di blog pribadi para penulis, sehingga gaya penulisannya mungkin terlihat sangat informal. Namun untuk posting berikutnya, kami akan berusaha untuk menulis dengan lebih rapih dan teratur sesuai EYD. Hehehe, enjoy! *lho, ngga sesuai EYD lagi, hahaha*

Selamat membaca! :)

Sunday 1 February 2009

Novel | Neil Gaiman's Novels

Lagi suka baca novel-novelnya Neil Gaiman.

Pertamanya sih gara-gara nonton Stardust (2007) --filmnya lucu & menghibur banget-- jadi penasaran pengen baca novelnya, ehehe... Tapi setelah baca novelnya, ternyata versi film dan versi novel emang dibuat beda. Versi novel berkesan lebih gloomy, dan gw baru tau kalo ternyata Neil Gaiman adalah spesialis bikin novel dongeng yang ditujukan oleh orang dewasa. Jadi jangan heran kalo ada adegan sex and violence di dalam novel-novelnya. Gaya penulisan Gaiman ini sedikit banyak mengingatkan gw akan dongeng klasik Grimm Bersaudara.

Tapi menurut gw, dua versi Stardust tersebut --baik versi novel maupun film-- sama menariknya. Hal yang jarang ditemui dalam film fantasi yang diadaptasi dari novel.

(Mungkin belum banyak yang tahu kalau Dongeng Grimm Bersaudara (Grimm's Fairy Tales atau Kinder- und Hausmärchen, dalam versi asli) juga sebenarnya tidak cocok dikonsumsi oleh anak-anak karena Grimm Bersaudara seringkali menuliskan unsur seks & kekerasan di dalam dongeng-dongeng mereka. Terbitan pertama kumpulan dongeng mereka sempat dikritik keras karena hal ini. Namun dalam versi modern, dongeng-dongeng mereka dirubah dan disesuaikan kembali agar cocok dengan konsumsi anak-anak. Kalo mau baca versi asli Grimm's Fairy Tales, bisa di-download di SINI.)


Classic Grimm's Fairy Tales - by Brothers Grimm


Anansi Boys - by Neil Gaiman

Novel Neil Gaiman yang baru selesai gw baca berjudul Anansi Boys. Mengisahkan seorang manusia biasa-biasa saja yang baru mendengar kabar bahwa ayah yang sudah lama dihindarinya meninggal dengan cara yang dapat disebut "memalukan" dan kemudian menemukan fakta bahwa dirinya adalah anak dari Dewa Anansi, Dewa Laba-Laba, Dewa Kejahilan. Lebih buruk lagi, ternyata ia mempunyai seorang saudara kandung yang sudah lama terpisah jauh yang memiliki kekuatan Dewa Anansi, dan kini mulai mengacaukan hidupnya yang biasa-biasa saja. Hmm.. Mungkin bukan mengacaukan, tapi hanya membuatnya lebih menarik.

Novel Anansi Boys ini lebih lucu dibanding novel-novel karya Neil Gaiman yang lain. (Walopun gw baru baca Coraline & Stardust ding, hehe) Salah satu alternatif bacaan yang menghibur karena "membuat penasaran" & "penuh dengan kejutan".

A Must-Read! :D

Related Posts with Thumbnails

Rekomendasi Kami