Tuesday, 28 April 2009

Inspirasi | "50 Success Classics" - Tom Butler-Bowdon


50 Success Classics
Tom Butler-Bowdon
Bhuana Ilmu Populer 2005
22,5 cm, 425 hlm
Rp 15,000 (diskon!)

Minggu ini sepertinya minggu untuk buku-buku pengembangan diri (karena saya sedang malas membaca novel, hehehe)...

Salah satu buku yang baru selesai saya baca adalah "50 Success Classics" (2004) oleh Tom Butler-Bowdon, buku ini berisikan rangkuman dari 50 buah buku best-seller klasik yang membahas mengenai motivasi, kemakmuran, dan kepemimpinan. Mumpung baru baca, sekalian saya tulis saja resensi buku-nya, supaya tidak cepat lupa, hehehe...

Buku-buku yang dipilih adalah buku-buku yang ditulis oleh tokoh-tokoh sukses seperti contohnya Andrew Carnegie, Napoleon Hill, Henry Ford, Michael Dell, dan banyak lagi lainnya.

Saya menemukan buku terjemahan ini di salah satu toko buku yang sedang mengadakan obral buku lama, dengan harga cuma Rp 15.000,- Amat murah apabila dibandingkan dengan ketebalan buku dan isi yang dikandungnya.

Buku ini adalah buku kedua karya Tom Butler-Bowdon, yang sebelumnya telah menulis buku "50 Self-Help Classics" (2001).

Karakteristik Pribadi yang Sukses
Secara singkat, --apabila Anda malas membaca satu-satu dari 50 rangkuman yang telah ditulis kembali dengan sangat baik oleh Butler-Bowdon-- Butler-Bowdon menyimpulkan bahwa pada umumnya orang yang sukses adalah orang yang memiliki karakteristik seperti ini:
  1. Optimisme
    Nelson Mandela, Ernest Shackleton, Eleanor Roosevelt--semuanya mengaku bahwa apa yang membuat mereka mampu melalui masa-masa sulit adalah kemampuan untuk berfokus pada hal positif.

  2. Tujuan, Sasaran, dan Visi yang pasti
    Sebagian orang menyalurkan energi mereka pada terlalu banyak upaya sehingga tak mampu menjadi orang yang menonjol bahkan pada satu bidang sekalipun. "Dunia mensyaratkan Anda untuk menjadi seorang yang ulung pada apapun yang Anda kerjakan." -- Orison Swett Marden

  3. Kesediaan bekerja
    Orang sukses bersedia terlibat dalam pekerjaan yang membosankan dengan maksud untuk mencapai suatu cita-cita yang luar biasa.

  4. Disiplin
    Kesuksesan abadi dibangun dari disiplin, sebuah apresiasi bahwa Anda harus memberikan perintah untuk diri sendiri dan mematuhinya. Harus pandai dalam memanfaatkan waktu!

  5. Pikiran yang terintegrasi
    Mereka percaya terhadap intuisi, dan karena intuisi biasanya benar, mereka tampaknya lebih sering menikmati keberuntungan dibanding orang lain. Ketika mereka dipercaya untuk melakukannya, pikiran yang tidak rasional akan memecahkan berbagai masalah dan menciptakan sejumlah solusi.

  6. Banyak membaca
    Lihatlah kebiasaan orang sukses, maka Anda akan menemukan bahwa mereka biasanya para pembaca yang hebat. Anthony Robbins menyatakan bahwa "kesuksesan meninggalkan petunjuk", dan membaca adalah salah satu cara terbaik untuk menyerap petunjuk semacam itu.

  7. Mengambil risiko
    Semakin besar risiko, semakin besar potensi kesuksesan. Tidak ada usaha, tidak ada yang bisa diperoleh. Berorientasilah pada aksi.

  8. Menyadari kekekuatan harapan
    Mengingat hidup Anda sebagian besar berkaitan dengan harapan yang Anda miliki, para pencapai prestasi akan berpendapat, mengapa Anda tidak berpikir besar, justru berpikir kecil?

  9. Penguasaan (Kepemimpinan)
    Penguasaan dapat mengubah segala situasi menjadi bermanfaat bagi orang-orang sukses. Ketika pihak lain terlibat, mereka akan mencari berbagai solusi, dengan memaksimalkan keuntungan bagi semuanya.

  10. Pandai bergaul
    Kemampuan untuk mengasihi, mendengarkan, dan belajar adalah hal yang vital bagi kesejahteraan kita sendiri. Semua ini penting untuk mengembangkan diri kita & mengilhami prestasi.
Semoga tulisan ini dapat membantu dan memotivasi untuk mengasah karakteristik-karakteristik orang sukses dalam diri kita... :)

-----
UPDATED - 6 May 2009
Terimakasih banyak untuk komentar husna yusuf nawawi pada posting kali ini, membuat saya menelaah isi buku ini kembali.

Menurut saya, kesimpulan Butler-Bowdon pada kata pengantarnya tidak mencerminkan seluruh isi buku. Saya pikir, Butler-Bowdon hanya mencoba untuk memberikan garis besarnya saja. Bukan berarti orang yang tidak (atau "belum") memiliki karakteristik seperti itu tidak bisa menjadi orang sukses. Namun buku ini mampu memotivasi saya untuk mengasah soft skills yang tertera pada tulisan di atas.

Ngomong-ngomong, saya sendiri belum dapat membuktikan itu semua, karena saat ini saya belum menjadi orang "sukses" (menurut definisi saya sendiri), karena menurut saya definisi "sukses" itu relatif...

Isi buku ini sendiri jauh lebih banyak dari "kumpulan kebiasaan orang sukses" saja. Contohnya, buku ini juga memberikan tips praktis tentang teknik manajerial, marketing, leadership, hingga bahkan tips perencanaan finansial.

Ngomong-ngomong, membaca buku ini membuat saya makin penasaran dengan buku-buku klasik semacam "Ragged Dick" tulisan Horatio Alger, "The Richest Man in Babylon" tulisan George S. Clanson, & "Acres of Diamonds" tulisan Russel H. Conwell. Entah kenapa, sekilas mengingatkan saya akan buku "the Alchemist"-nya Paulo Coelho.

Perencanaan Keuangan Pribadi (Personal Finance)
Ketiga buku tersebut ditulis berupa prosa. Secara tidak langsung, buku-buku tersebut memberikan dasar-dasar perencanaan keuangan yang sederhana namun sudah terbukti kebenarannya, seperti contohnya:
  1. Prinsip "bayarlah dirimu terlebih dahulu" (Pay Yourself First)
    - Sisihkan sekurangnya 5-10% dari pendapatan Anda & menandainya sebagai "bukan untuk dibelanjakan". Jumlah itu lama-kelamaan akan bertambah tanpa Anda harus melakukan pekerjaan apa pun, padahal Anda sendiri pun tidak akan menyadari ketiadaan dari jumlah kecil ini.
  2. Menjadi penabung, tetapi murah hati
    - Nikmati kehidupan dan jangan menabung terlalu banyak, sepanjang kita terus menerus menambah jumlah tabungan kita.
    - Kebanyakan orang-orang termakmur di dunia memiliki satu kesamaan, mereka yakin bahwa setiap sen yang Anda berikan kepada orang lain yang kurang sejahtera akan menggandakan nilainya. Jadilah dermawan.
  3. Hidup di dalam batas kemampuan Anda (Live Below Your Means)
    - Di setiap waktu, setiap orang yang dapat hidup pada 80-90% dari penghasilan mereka dapat menjadi kaya.
Hmmm... tiba-tiba saya ingin membahas buku-buku mengenai financial planning...

Penutup
Tapi memang karena buku "50 Success Classics" ini lebih bersifat kesimpulan (resensi) dari 50 judul buku, maka buku ini lebih cocok dibaca untuk meluaskan dan membuka pikiran, bukan untuk pegangan. Jadi, kalau ada cuplikan buku yang dianggap menarik, dapat dibaca lebih lanjut dengan membeli buku aslinya.

Monday, 6 April 2009

Novel Remaja | "After" - Francis Chalifour

Bunuh diri.

Itu adalah jawaban dari pertanyaan, "Apa penyebab ayahmu meninggal?" yang kerapkali ditanyakan orang-orang kepada Francis yang baru berusia 15 tahun.

After - Luc dan Aku
Francis Chalifour
Gramedia 2007
135 x 200 mm, 183 hlm
Rp 27,500

Saat itu, ayah Francis kehilangan pekerjaannya, tidak memiliki pekerjaan selama 4 tahun, merasa tidak berguna, sehingga akhirnya mengalami depresi yang berkepanjangan. Ayahnya pernah melakukan percobaan bunuh diri sekali, namun berhasil diselamatkan. Hingga detik itu, Francis tak pernah melepaskan pandangannya terhadap ayahnya. Saat Francis merasa kondisi ayahnya sudah membaik, ia memutuskan untuk ikut study tour ke New York. Namun, di sanalah ia mendapat kabar buruk tentang ayahnya.

Awalnya Francis merasa semua itu adalah kesalahannya, dan berjuta pertanyaan demi pertanyaan bermunculan di kepalanya. "Mungkin jika aku begini, atau begitu, ayah tidak akan meninggalkan kami..." Perasaan bersalah itu kemudian berubah menjadi murka dan kemudian menjadi kesedihan saat Francis merasa tak mampu menanggungnya lagi. Namun perlahan-lahan dengan bantuan konselor dan cinta dari orang-orang terdekatnya, akhirnya Francis mampu mengatasi kesedihannya dan mulai mengikhlaskan kepergian ayahnya.

Menjadi nominasi Governor General's Literary Awards 2005, buku ini mengisahkan runtutan peristiwa yang dialami keluarga yang ditinggalkan orang yang dicintai. Walaupun keseluruhan cerita berkesan suram, namun buku ini dapat dikatakan merupakan buku mengenai "harapan". (sumber)

Buku ini secara tidak langsung mengajarkan kita bahwa bunuh diri adalah egois, buruk dan tidak akan pernah menjadi solusi. Dan tentunya hanya akan menghasilkan sesuatu yang buruk pula untuk orang-orang yang kita cintai.

Membaca buku ini mengingatkan saya akan buku-buku remaja lainnya yang serupa, seperti "And Baby Makes Two", "Luna", "Looking for Alibrandi", dan ... ada satu buku lagi yang bagus, namun saya lupa judulnya, mengupas masalah date rape dan efek buruk secara psikologis yang timbul pada korbannya. Ini buku bagus, sayang saya lupa judulnya. Ada yang bisa bantu mengingatkan? Novel terjemahan. Kalau tidak salah, judul Indonesianya mirip-mirip "Ada Apa Dengan ...?" Namun saya lupa judul aslinya. :(

Buku-buku tersebut mengupas masalah-masalah yang dihadapi remaja dengan sudut pandang remaja itu sendiri, sehingga tidak berkesan menggurui.

Tidak hanya untuk remaja, yang sudah-melewati-masa-remaja DAN orangtua-yang-akan-memiliki-anak-remaja DAN orangtua-yang-memiliki-anak-remaja pun dianjurkan untuk membaca buku-buku ini. Bagus untuk membuka & melebarkan sudut pandang kita...
Related Posts with Thumbnails

Rekomendasi Kami