Thursday, 26 March 2009

Novel Remaja | "Tintenherz - Inkheart" - Cornelia Funke

Akhir-akhir ini lagi sering baca novel fantasi. Lama-lama bosen juga ya, hehehe...

Novel fantasi yang terakhir saya baca adalah "Tintenherz - Inkheart" (2003) yang ditulis oleh Cornelia Funke. Another book about booklovers, reminds me of my last post in this blog.

Inkheart
Cornelia Funke
Gramedia 2009
15 x 23 cm, 536 hlm
Rp 58,000

Novel ini bercerita tentang seorang ayah dan anak perempuannya yang berusia 12 tahun dan bernama Meggie. Hidup mereka dikelilingi oleh buku. Sang ayah, Mo, adalah "revitalisator" buku kuno, pekerjaannya adalah membersihkan buku tua yang berharga dari jamur dan debu, atau menjahitkan baju baru untuk buku-buku itu. Kliennya rata-rata adalah pedagang buku tua, kolektor buku langka, maupun perpustakaan. Pekerjaannya ini menuntut mereka untuk selalu berpindah-pindah tempat untuk mendatangi para klien.

Kehidupan tenang mereka mulai terusik saat Staubfinger (Tangan Debu) datang ke rumah mereka dan menuntut sesuatu kepada Mo, sesuatu yang Meggie tidak mengerti. Sampai akhirnya Meggie mengetahui suatu hal yang mengejutkan tentang ayahnya.

Mo ternyata memiliki kemampuan ajaib. Apabila ia membaca buku dengan suara lantang, maka ia dapat mengeluarkan tokoh-tokoh dalam buku yang dibacanya tersebut. Sayangnya, tokoh-tokoh itu harus ditukar dengan sesuatu di dunia nyata.

Staubfinger adalah salah satu tokoh yang dikeluarkan dari buku "Tintenherz", buku yang sempat Mo bacakan kepada Meggy dan istrinya. Sembilan tahun yang lalu.

Dan sayangnya lagi, tidak semua tokoh yang keluar dari dalam buku itu adalah tokoh yang baik. Tokoh yang jahat pun muncul di dunia nyata.Kemampuan Mo ini tanpa sengaja mengakibatkan ibu Meggie masuk ke dalam buku, dan memunculkan salah satu tokoh jahat dari dalam buku.

Tokoh jahat bernama Capricorn inilah yang akhirnya menculik Mo untuk memanfaatkan kemampuan Mo untuk mengeluarkan Sang Bayangan, monster mengerikan yang dapat membunuh semua yang tidak disukai Capricorn.

+ + + + +

Buku ini adalah seri pertama dari trilogi Inkworld. Buku keduanya berjudul "Inkspell" dan buku ketiganya berjudul "Inkdeath".


Sampul Buku Asli, sumber : Wikipedia

Sebagai tambahan info, buku ini juga sudah difilmkan dengan judul "Inkheart" (2009) yang dibintangi oleh Brendan Fraser. Ada beberapa perbedaan antara versi film dan novel, sejujurnya saya lebih menyukai yang versi film karena menurut saya lebih menghibur dan memiliki happy ending untuk semua orang. Saya suka happy ending, heuheu... :)

Hmm. Sebentar.

Mungkin kesimpulan saya muncul karena saya sedang jenuh saja dengan novel-novel bergenre sejenis, hehehe...

Secara keseluruhan, saya sangat menyukai ide tulisan Cornelia Funke untuk buku ini. Idenya mengenai manusia yang berkemampuan mengeluarkan tokoh dan benda-benda dari dalam buku amat menarik ya! :)

Sunday, 8 March 2009

Novel | "The Thirteenth Tale" - Diane Setterfield

Jika Anda menyukai novel misteri klasik bernuansa gothic, bacalah novel ini. Novel ini BAGUS! Suasana yang diciptakan suram namun tetap berhasil bikin deg-deg-an karena penasaran. Hehehe...

Gaya penulisannya mengingatkan saya akan cerita-cerita dengan latar belakang abad pertengahan di mana terdapat kastil besar, secret garden, wanita-wanita bangsawan dengan rok lebar membumbung, hutan yang belum terjamah, dan sebagainya. Walaupun latar belakang waktu dalam novel ini menggunakan waktu masa kini, namun tetap saja seperti ada zona waktu yang "terpenjara" dalam novel ini.

Novel dibuka dengan satu pertanyaan...

"Do You Intend Me to Tell the Truth?"



(kiri) Sampul Buku Terjemahan Indonesia, sumber : My Bookshelf
(kanan) Sampul Buku Asli, sumber : Wikipedia

"Ceritakanlah kepadaku yang sesungguhnya..."

Mengisahkan tentang seorang penulis biografi --merangkap pemilik toko buku kecil-- bernama Margaret Lea, yang diminta untuk menuliskan biografi seorang novelis terkenal yang misterius, Vida Winter.

Masalahnya, Vida Winter menghabiskan hidupnya dengan mendongeng, termasuk mendongeng mengenai riwayat hidupnya sendiri. Tidak kurang dari 19 cerita yang berbeda-beda mengenai latar belakang dan perjalanan hidupnya telah menghiasi berbagai media.

Salah satu novel fenomenalnya berjudul "Thirteen Tales of Change and Desperation" --13 Dongeng Tentang Perubahan dan Keputus-asaan--, novel yang terkenal karena hanya berisi 12 cerita, tidak sesuai dengan judul utamanya.

Kali ini, Margaret Lea ditawarkan oleh Vida Winter sendiri untuk menuliskan biografi Winter yang "sebenar-benarnya". Mungkin inilah cerita Dongeng ke-13, dongeng terakhir yang seharusnya diturutkan dalam novel yang belum selesai tersebut.

Secara tidak langsung, perkenalan Lea dan Winter turut mengubah hidup mereka berdua. Di sinilah mereka belajar untuk menghadapi dan berteman dengan "hantu-hantu" mereka.

Tepatnya, hantu-hantu masa lalu yang selalu membayangi hidup mereka.

+ + + + +

Buku "The Thirteenth Tale" (2006) yang ditulis Diane Setterfield ini merupakan karya Setterfield yang pertama dan langsung menjadi salah satu New York Times #1 bestseller. Kalau Anda menyukai novel misteri sejenis Agatha Christie, atau film-film Alfred Hitchcock, dan sejenisnya, mungkin ini bacaan yang menarik untuk Anda. :)

Satu hal yang paling mengganggu saya saat membaca buku ini adalah ...
Sampul memang benar-benar dapat menipu.

Bukannya saya tidak menyukai sampul terbitan terjemahan Indonesia-nya. Jujur, pertama kali yang menarik perhatian saya kepada buku ini adalah gambar sampul depannya. Namun saya kecewa mendapati cerita di dalam bukunya ternyata jauh dari bayangan saya saat saya pertama kali melihat sampulnya.

Saya lebih menyukai sampul aslinya yang lebih cocok dengan cerita di dalamnya. Sampul buku terjemahan Indonesia memiliki kesan fantasi yang ditujukan untuk anak-anak. Sedangkan isi ceritanya agak kurang cocok untuk anak-anak karena bernuansa gothic dan suspense, dan memang ditujukan untuk pembaca dewasa.

Oke, cukup tentang sampul. Secara keseluruhan, novel ini patut dibaca dan dibeli apabila Anda hobi membaca novel misteri. Plot-nya tersusun dengan baik sehingga membuat saya tidak bosan menebak-nebak dan membuka halaman demi halamannya karena didorong rasa penasaran.

Satu hal yang saya suka dari novel ini, penulisnya berhasil mengungkapkan kecintaannya terhadap buku melalui kata-kata, dan secara tidak langsung juga berhasil mendorong saya untuk mencaritahu lebih lanjut tentang novel-novel misteri klasik terkenal karya Brontë. (Yang, menurut beberapa sumber, turut mempengaruhi gaya penulisan gothic Setterfield)

Katanya sih : If you're a fan of DuMaurier, Bronte, Dickens, or even Agatha Christie, you're sure to enjoy this novel. -- Yup, jika Anda rindu ingin membaca novel misteri klasik, bacalah novel ini! SERU!! :)
Related Posts with Thumbnails

Rekomendasi Kami